Untukmu Hanif, anakku

Assalamualaikuuuum hanif......

Ketika kamu membaca blog ini, artinya kamu sudah tumbuh menjadi remaja, yang pintar menggunakan Internet dengan baik.

Hanif, mumu ngga akan cerita detil tentang perkembanganmu dari kecil, tapi mumu hanya akan menggambarkan keseluruhan dari perkembanganmu.

Hanif, adalah sosok anak yang riang, gembira, senyum selalu nempel di bibirmu, perlahan dan pasti kamu sudah mengerti arti kalimat "maaf" dan "tolong". Jadi ketika kamu tak sengaja meninju mumu pun, yang langsung terlontar dari bibirmu adalah "maaf mu, ngga sengaja". Kalimat maaf itu terkesan simpel, sederhana dan biasa. Namun makna dibalik kalimat itu amat luar biasa, karena tak semua orang mampu memiliki moral untuk mengatakan maaf., mumu ingin hanif tumbuh menjadi anak yang pintar, sholeh, membanggakan, hebat dsb, namun yang terpenting hanif harus punya rasa empati, simpati, rasa welas asih, rasa iba, rasa menolong, dsb yang berhubungan dengan moral diri. Mumu ngga ingin hanif tumbuh sempurna dari akademis dan karir, namun mental spritual dan mental moralnya NOL, kamu hanya akan jadi manusia yang sia-sia.

Tumbuh lah sinergi antara keberhasilan akademik dan karir dengan menguatkan mental spritual mu dan mental moralmu!,

Hanif, mengaji diri itu lebih susah daripada mengajarkan ngaji orang lain, menyantrikan diri sendiri itu berat sekalipun kamu jebolan sekolah agama hebat dimuka bumi ini.
Di luaran sini bertebaran manusia-manusia tinggi ilmu agama, namun tidak memiliki mental spiritualnya, yang mumu maksud mental spiritual ini adalah, hanif harus mengaplikasikan ilmu spiritual dalam diri, dalam tiap detak jantung dan dalam setiap aliran darahmu,  itu yang dimaksud mengamalkan ilmu, dan ilmunya bermanfaat minimal untuk diri sendiri. Mumu ingin hanif menjadi manusia yang hafal Alquran namun selaras kan dengan mengamalkan ajaran dalam Alquran tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan sosial mu. Mumu ingin hanif bertitelkan "ustad" bahkan "kiayi" namuuuuuun, pantas kan dulu mental mu baru kamu pantas untuk dua panggilan keren itu.

Hanif, jadilah manusia yang menyayangi dan disayangi, membantu dan dibantu, menghargai dan dihargai, kenapa mumu tempatkan kata tersebut untuk dimulai dari diri sendiri? Karena sikap itu akan kita mulai dari diri sendiri baru orang lain akan berlaku sama pada kita, jikalau pun tidak artinya hanif sudah menabung kebaikan dalam hidupmu sendiri, balasan itu bukan milik manusia, melainkan milik Allah.

"Jika kebaikan orang kamu balas dengan kebaikan, maka itu keharusan, hanif"
"Jika kebaikan orang kamu balas dengan keburukan, maka itu BURUK untukmu sendiri"
"Jika keburukan orang kamu balas dengan kebaikan, berarti hanif sudah sukses jadi manusia bermoral"
"Jika keburukan orang kamu balas dengan keburukan juga, siap-siap celaka untuk hidupmu sendiri"

Bagaimana kalau itu terjadi pada dirimu, ya tinggal dibalik aja kalimatnya nif.

Hanif, hidup itu hanya sebuah permainan, kamu akan menang ketika kamu tau cara bermainnya.
Menang bukan berarti kamu bawa piala, menang itu di sini *nunjuk hati

"Hanif, bergaulah seluas-luasnya seakan kamu tak memiliki musuh, namun pilihlah kebaikan dalam pergaulan terbaik mu, karena kebaikan itu pilihan."

Mumu mengetik ini, ketika kamu berusia 3,5 tahun, dan tepat ketika mengetik ini, kami masih terlelap tidur disamping mumu.




Komentar